Gula darah yang naik akan meningkatkan produksi reactive oxygen species (ROS) dan advanced glycation end-products (AGE), keduanya berpotensi merugikan kesehatan jika berlebihan.
ROS tercipta ketika pembakaran glukosa untuk tenaga, dengan proses yang mengikatkan elektron kepada oksigen.
Oksigen yg kalem jadi reaktif.
Salah satu bentuk ROS adalah radikal bebas, semuanya secara bersama-sama disebut oksidan karena kerjaannya mengoksidasi.
Obyek yang dioksidasi cenderung jadi tergerus rusak seperti besi yang teroksidasi menjadi karatan, ini disebut tekanan oksidatif.
Dan istilah anti oksidan jadi populer dalam bidang nutrisi dikarenakan anti oksidan bisa menetralisir ROS.
Selain ROS, kadar glukosa di dalam darah bisa menciptakan AGE yang juga membawa dampak buruk bagi kesehatan.
Pembentukannya bisa makan waktu tahunan dari porses glikasi, yaitu melekatnya gula kepada suatu molekul misalnya protein tanpa melibatkan enzim sehingga rekasi kimianya tidak diregulasi dengan baik.
Glikasi ini masih bisa berpisah, gula dan protein bisa terpisah lagi jika kadar gula darah rendah.
Namun jika kadar gula darah tinggi, beberapa reaksi kimia dari glikasi ini akan terkulminasi menjadi AGE dan melekat kepada AGE lainnya dengan proses saling berikatan padahal proteinnya belum tentu berkaitan.
AGE dan glikasi ini sangat berhubungan erat dengan diabetes, sel darah merah atau hemoglobin yang terglikasi dikenal sebagai hemoglobin A1c adalah cara mengukur tingkat diabetes yang biasanya lebih banyak hingga dua sampai tiga kali lipat.
Dan glikasi di hemoglobin ini bisa juga merefleksikan juga glikasi semua protein di badan.
AGE juga disebut-sebut sebagai penyebab penuaan (aging), terakumulasi di mata merusak lensa, kornea, dan retina, menjadi katarak misalnya.
Akumulasi AGE lainnya bisa di ginjal, ujung saraf, arteri, dan semua jenis jaringan yang bisa terkomplikasi saat diabetes.
Salah satu protein yang paling tampak glikasinya adalah kolagen, yang merupakan pembangun utama dari tulang, sambungan otot, sendi, dan kulit.
Maka dari itu penderita diabetes jadi kelihatan menua dengan cepat karena berkurangnya elastisitas di kulit, persendian, dan sebagainya.
Semuanya menjadi makin kaku dan mengeras, lalu merapuh akibat menua terlalu cepat.
Dan yang paling berbahaya ketika AGE dengan ROS menyebabkan oksidasi partikel LDL dengan kolesterolnya menjadi terperangkap di dinding pembuluh darah, menyebabkan penyumbatan dan hipertensi.
ROS dan AGE ini didorong oleh glukosa yang berlebihan dan terjadi pada semua orang bukan hanya yang diabetes.
Metabolisme selular dari orang yang mengkonsumsi karbohidrat tinggi akan menigkatkan pembentukan radikal bebas dan ROS, menciptakan glikasi yang terakumulasi jadi AGE.
Beresiko sakit pembuluh darah dan serangan jantung, plus penuaan dini pastinya.
Walau belum diabetes atau gula darah belum sampai terdeteksi tinggi, pemakan karbohidrat mesti hati-hati.
BY FOUNDER KFI TYO PRASETYO
Sumber: GCBC (Good Calories, Bad Calories. By: Gary Taubes)