Seekor ular masuk ke Toko Alat Pertukangan, dan ketika merayap ke pojok, ular itu menembus gergaji dan melukai dirinya sendiri.
Karena terluka, seketika itu juga dia berbalik dan menggigit gergaji, dan ketika dia menggigit gergaji itu, dia ternyata melukai dirinya sendiri dengan semakin parah di bagian mulutnya.

Kemudian, tanpa memahami apa yang terjadi padanya dan berpikir bahwa gergaji itu menyerangnya, dia memutuskan untuk membelit gergaji itu, seolah ingin mencekiknya dengan seluruh tubuhnya. Belitannya pada gergaji semakin menguat tiap kali dia merasakan kesakitan. Seolah ingin membalaskan kesakitan yang makin bertambah dirasakannya itu.
Dan ular itu pun akhirnya terbunuh oleh gergaji.

Terkadang kita mudah bereaksi dengan amarah, seketika berpikir untuk menyakiti orang yang menyakiti kita, padahal tanpa kita sadari justru kita sedang menyakiti diri sendiri.

Dalam kehidupan, terkadang kita lebih baik mengabaikan situasi, orang, maupun segala macam bentuk “serangan” orang lain pada kita. Baik fisik maupun verbal. Karena konsekuensinya bisa fatal bagi diri kita sendiri, tak terhindarkan dan justru dapat menjadi malapetaka.

Itu lah mengapa dikatakan, KESABARAN adalah PANGKAL dari KEBAJIKAN (KEBIJAKSANAAN) ..

(diterjemahkan secara bebas dari sebuah kisah)
Feel free to share as a #SelfReminder
No permission needed ?